Berkendara di musim hujan seperti sekarang ini tentu dibutuhkan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Pasalnya kondisi jalan yang basah cenderung licin dapat membahayakan diri sewaktu-waktu. Jika celaka, tentu bukan Anda sendiri yang rugi, pengguna jalan lain juga akan dirugikan.
Guna menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan, Chevrolet Indonesia mencoba memberikan petunjuk cara mengemudi selama musim hujan. Berikut ulasannya yang dilansir Okezone dari keterangan resmi Chevrolet Indonesia:
Pertama, tetap waspada dan perhatikan kondisi kelengkapan kendaraan. Nyalakan
lampu utama untuk membantu penglihatan Anda saat kondisi jalan sudah minim
cahaya dan berkabut.
Pergunakan lampu kabut jika kendaraan sudah dilengkapi dengan lampu jenis ini.
Usahakan tidak menggunakan lampu hazard kecuali mobil yang Anda kendarai
menjadi hambatan yang harus dihindari oleh pengendara lain.
Pastikan wiper dalam kondisi yang baik karena wiper yang aus tidak menyapu air
secara efisien. Akibatnya, guyuran air di kaca depan mobil akan menurunkan
tingkat visibilitas.
Kedua, adalah tekanan angin ban yang cukup. Periksa tekanan dan alur ban mobil.
Tekanan yang terlalu keras akan mengurangi daya cengkeram terhadap permukaan
jalan. Sebaliknya, kurangnya tekanan ban mobil akan menyebabkan mobil lebih
mudah selip di jalanan basah.
Ketiga, hindari penggunaan sistem Cruise Control karena dapat mempercepat atau
memperlambat kendaraan untuk tetap dalam kecepatan yang telah ditetapkan.
Ketika ban kehilangan cengkeraman di jalanan basah, roda secara alami akan
mulai melambat dan akan terus melambat sampai perubahannya sesuai dengan
kecepatan kendaraan yang sebenarnya saat titik cengkeraman dikembalikan.
Jika Cruise Control diaktifkan, sistem akan mendeteksi perlambatan dan akan
mencoba untuk mempercepat untuk meningkatkan kecepatan lagi. Hal ini akan
menyebabkan satu atau seluruh ban kehilangan cengkeraman sepenuhnya. Keadaan
ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali terhadap kendaraan
sepenuhnya.
Keempat, atur jarak pengereman dan sebisa mungkin menghindari Aquaplaning.
Caranya perlambat kendaraan saat melintasi genangan air untuk mengecilkan
resiko terjadinya selip dan menambah jarak aman dengan kendaraan di depan.
Kecepatan yang lebih rendah juga mengurangi kemungkinan terjadinya selip
disebabkan genangan air (aquaplaning). Situasi ini terjadi ketika tapak dalam
ban tidak lagi menyalurkan air dari permukaan jalan.
Akibatnya, ban mulai "mengambang" pada lapisan air dan dari titik
ini, ban (dan kendaraan) akan tergelincir. Pengendara dapat menyadari
aquaplaning ketika kemudi tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespon
gerakan kemudi.
Kelima, usahakan untuk tidak melintasi jalan yang sudah tergenang banjir lebih
dari setengah ban mobil. Periksa juga sampai kedalaman berapa kendaraan dapat
terendam oleh air. Jika Anda harus melalui jalan yang tergenang, arahkan
kendaraan anda ke bagian tertinggi jalan, karena air berada pada titik dangkal
di titik tersebut.
Gunakan gigi rendah - pertama atau "L" tergantung pada jenis
transmisi. Jaga kecepatan konstan. Jangan angkat kaki Anda dari pedal gas.
Mesin yang melambat dapat membiarkan air masuk melalui pipa knalpot dan merusak
catalytic converter.
Anda juga tidak ingin filter udara depan ditembus oleh air, jadi mengemudilah
dengan sangat lambat. Dalam kasus tersebut, kerusakan akan menjadi berat dan
membutuhkan perbaikan yang cukup mahal.
0 Comments